Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Syair Syahdu untuk Sang Pencinta

16 Mei 2020   17:42 Diperbarui: 17 Mei 2020   03:18 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: wallpaperbetter.com

Kekasih

Setiap Aku menulis puisi untukmu; Serasa jiwa bergetar, Laksana seorang pendekar sakti mengerahkan tenaga dalam, Ilmu kanuragan digdaya, Penuh hasrat ingin segera melumpuhkan musuh-musuhnya, Aku pun begitu ingin segera menuntaskan rasa syahdu dalam hati.

Kekasih

Setiap Aku menggugah syair untukmu; Raga terguncang, Seperti deburan ombak dilautan luas, Menghempas segala yang ada, seperti itulah Aku, menggelora tak berarah, Sebab di pikirku tak ada nalar selain wujudmu yang hendak kuraih.  

Padangan mata batin berkelana, Dalam diksi-diksinya bukan sekedar gubahan bait-bait syahdu, Ia mantra cinta mengejawantah, Gentayangan mencari tempat peraduan paling romantis, wadah rindu paling menggigih.

Dan ia bermunajat pada Tuhan yang tak begitu di kenalnya, Bahwa ketika yang membaca adalah pujaan hati, Berharap akan terjerembab dalam rindu yang membuncah, hanya ada Aku dan Engkau memagut asmara di keheningan, Di Al Haudh--Telaga Keabadian.

Balikpapan, 16.05.2020
Ali Musri Syam Puang Antong

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun