"Karena bibir yang melengkung bahagia itu mempunyai sebab." (-Juli 2020)
Awalnya pun masih terlihat biasa saja dan hebatnya waktu yang semakin ke sini, ampuh melarutkan rasaku. Maksudku, maaf jika aku suka bercanda tentang keseriusanmu.
Bukan acuh tak acuh, aku pun juga tidak dapat memahaminya, apalagi hati dan pikiran ini selalu beradu tak sejalan karena telah kalah dipisahkan jarak.
Aku tidak pernah menyangka, berbincang denganmu sungguh asyik walaupun hanya sekadar dari pesan singkat, saling bertukar kalimat yang terkadang sangat menjengkelkan namun selalu terbayang dalam ingatan membuatku terlihat sedikit gila senyum-senyum sendiri hanya karena menatap layar ponsel. Tapi tak mengapa, kalau kita memang gunakan untuk selalu menebar kebahagiaan satu sama lain, kenapa tidak?
Iya. Terkadang sesuatu hal selalu datang tak terduga, entah itu waktunya tepat ataupun sebaliknya. Itulah alasan bibir ini melengkung bahagia, karena ia mempunyai sebab.
-Alifa Pratiwi Faisal-