Tak ada pelukan, tak ada tanya, Â
Hanya dingin yang kau bawa pulang. Â
Mungkinkah ini bahasa kasihmu? Â
Aku simpan rindu di antara buku, Â
Berharap kau baca suatu hari nanti. Â
Tapi matamu selalu pada layar, Â
Seperti Jakarta yang sibuk sendiri. Â
Di mana bahasamu yang dulu? Â
Mungkin cintamu seperti Monas, Â
Kokoh tapi diam, tak banyak bicara. Â
Atau seperti sungai Ciliwung, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!