Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Lama (Pantun Nasihat)

11 Juni 2021   22:50 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:49 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanam mawar di dalam taman

Taman dihiasi batuan alam

Wahai saudara umat beriman

Bertegur sapa ucapkan salam

Air dimasak hingga mendidih

Dimasak dengan api membara

Jangan selalu engkau bersedih

Walau miskin tiada berharta

Duduk termenung di atas kursi

Kursi terbuat dari rotan

Meskipun hidup seorang diri

Tetap bahagia dengan senyuman

Bermain gawai sambil berdiri

Gawai terjatuh pecah kacanya

Jangan tumbuhkan iri dan dengki

Kelak hidup tak akan bahagia

Sungguh menarik menulis surat

Surat dikirim beramplop merah

Tetap gunakan akal yang sehat

Ketika diri sedang marah   

Makan nasi dicampur gulai

Gulai dimasak dengan olahan daging

Walau keinginan belum tercapai

Selalu semangat untuk bersaing

Pohon kelapa dibelah dua

Dibelah untuk dibuat makanan

Untuk apa hidup bersama

Jika tiada tersimpan kejujuran

Berjalan kaki di senja hari

Kaki terinjak batu kerikil

Jangan terus bermurung diri

Meskipun ekonomi belum stabil

11 Juni 2021

(Ali Kusas)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun