Sesaat terlihat di wajahmu yang dianggap polos
Menutup kesalahan yang terus menerobos
Bicaramu pun seperti kotak kosong keropos
Melihat aktingmu bergaya seolah Si Bos
Tanpa malu dicibir, dirimu tetap ingin terekspose
Meskipun keluargamu hidupnya terlalu boros
Kau seakan seperti seorang pengecut
Mengumbar janji di antara ragu dan rasa takut
Hanya bersandar di balik tembok di sisi sudut
Tak terganti pada desahan kecewa suara ribut
Terngiang begitu tegas berkata membuat salut
Ternyata nyalimu seperti seekor burung perkutut
Tangisan seorang pengecut menjadi viral
Ketika terpampang di ruang media sosial
Tertunduk diri sebagai sosok dianggap fenomenal
Tetapi gerak-geriknya menjadi brutal
Bahkan terkesan pembawa sial
Hingga jejak langkah kaki pun tak dapat dikenal
Berhentilah menangis wahai Sang Pengecut
Tanpa dirimu keindahan tampak terus bersinar
Walau terlihat mulai memudar
Tak sedikit jua gerak tubuh turut bergetar
Ketika terbangun seketika engkau tersadar
Bahwa hidup tak berarti terus membawa gelar
01 Desember 2020
(Ali Kusas)