Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Seorang Pengecut

1 Desember 2020   19:29 Diperbarui: 1 Desember 2020   19:36 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata nyalimu seperti seekor burung perkutut

Tangisan seorang pengecut menjadi viral

Ketika terpampang di ruang media sosial

Tertunduk diri sebagai sosok dianggap fenomenal

Tetapi gerak-geriknya menjadi brutal

Bahkan terkesan pembawa sial

Hingga jejak langkah kaki pun tak dapat dikenal

Berhentilah menangis wahai Sang Pengecut

Tanpa dirimu keindahan tampak terus bersinar

Walau terlihat mulai memudar

Tak sedikit jua gerak tubuh turut bergetar

Ketika terbangun seketika engkau tersadar

Bahwa hidup tak berarti terus membawa gelar

01 Desember 2020

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun