Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Liku-liku Laki-laki yang Luka-luka

2 Agustus 2020   08:22 Diperbarui: 2 Agustus 2020   08:52 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagah tampilan ungkap seribu pesona

Menggapai cinta tanpa terbeban kegelisahan

Merajut kesempatan disisi gaya pergaulan

Tersenyum simpul dengan wajah terpana

Bersentuh dalam peran laki-laki metropolitan

Liku-liku laki-laki berdiam diri di persimpangan

Bertekuk lutut mencari selembar penghidupan

Melepas kemiskinan di antara pilar kemewahan

Berganti rupa dikelilingi tumpukan sampah

Tak hiraukan sumpah serapah demi rupiah

Laki-laki yang luka-luka menanti mangsa

Duduk menatap gerak mereka yang bernapas

Berjalan silih berganti tanpa rasa peduli 

Terus melepas beban, berpikir pada kenyataan

Terhentak keras ingin hidup bebas

Liku-liku luka-luka di antara laki-laki

Benci keegoisan yang berputar di dalam pikiran

Retorika yang mengalir menjerat kepalsuan jiwa

Tak tersimpan bukti sebagai pribadi sejati

Tanpa bertopeng menjatuhkan harga diri

Luka-luka laki-laki yang penuh liku-liku

Hentikan setiap langkah dari segala penjuru arah

Mereka yang terluka karena janji terbalut cinta

Tebarkan segenggam harapan juga pengorbanan

Merayu di ujung manisnya ikatan pernikahan

Liku-liku laki-laki yang tersayat luka-luka

Tak mampu untuk berdiri menangis dan kecewa

Ketika tertumpah pada sosok pemuja cinta

Seperti jiwa sengsara, hidup serasa tiada berguna

Hingga mati pun dijadikan penutup usia

Liku-liku laki-laki yang luka-luka

Tak pantas tersimpan di hati yang tersembunyi

Kecurangan tipu muslihat berbuat jahat

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun