Gagah tampilan ungkap seribu pesona
Menggapai cinta tanpa terbeban kegelisahan
Merajut kesempatan disisi gaya pergaulan
Tersenyum simpul dengan wajah terpana
Bersentuh dalam peran laki-laki metropolitan
Liku-liku laki-laki berdiam diri di persimpangan
Bertekuk lutut mencari selembar penghidupan
Melepas kemiskinan di antara pilar kemewahan
Berganti rupa dikelilingi tumpukan sampah
Tak hiraukan sumpah serapah demi rupiah
Laki-laki yang luka-luka menanti mangsa
Duduk menatap gerak mereka yang bernapas
Berjalan silih berganti tanpa rasa peduliÂ
Terus melepas beban, berpikir pada kenyataan
Terhentak keras ingin hidup bebas
Liku-liku luka-luka di antara laki-laki
Benci keegoisan yang berputar di dalam pikiran
Retorika yang mengalir menjerat kepalsuan jiwa
Tak tersimpan bukti sebagai pribadi sejati
Tanpa bertopeng menjatuhkan harga diri
Luka-luka laki-laki yang penuh liku-liku
Hentikan setiap langkah dari segala penjuru arah
Mereka yang terluka karena janji terbalut cinta
Tebarkan segenggam harapan juga pengorbanan
Merayu di ujung manisnya ikatan pernikahan
Liku-liku laki-laki yang tersayat luka-luka
Tak mampu untuk berdiri menangis dan kecewa
Ketika tertumpah pada sosok pemuja cinta
Seperti jiwa sengsara, hidup serasa tiada berguna
Hingga mati pun dijadikan penutup usia
Liku-liku laki-laki yang luka-luka
Tak pantas tersimpan di hati yang tersembunyi
Kecurangan tipu muslihat berbuat jahat
(Ali Kusas)