Duduk menatap gerak mereka yang bernapas
Berjalan silih berganti tanpa rasa peduliÂ
Terus melepas beban, berpikir pada kenyataan
Terhentak keras ingin hidup bebas
Liku-liku luka-luka di antara laki-laki
Benci keegoisan yang berputar di dalam pikiran
Retorika yang mengalir menjerat kepalsuan jiwa
Tak tersimpan bukti sebagai pribadi sejati
Tanpa bertopeng menjatuhkan harga diri
Luka-luka laki-laki yang penuh liku-liku
Hentikan setiap langkah dari segala penjuru arah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!