Tekuk harap di tangan ini
Segala ambisi juga  reputasi
Tak lemah bila dihina dan dicaci
Diarahkan bagi diri pribadi
Hanya berpasrah pada Illahi
Susah dan sedih silih berganti
Mengiringi setiap derap langkah kaki
Tiada siapa yang mau peduli
Akan nasib yang terus begini
Satu per satu meninggalkan lalu pergi
Terpaksa harus pasrahkan gundah hati
yang merintih ketika terzalimi
yang meratap tatkala tersakiti
yang merana kala jiwa sepi
Terpasung di balik jeruji besi
Andaikan terpasung kepasrahan ini
Tak memberi makna perubahan diri
Entah apa lagi yang 'kan terjadi
Mungkin terajut benih-benih benci
Mungkin akan tumbuh sifat iri
Kembali arah tengadah jari jemari
Mengharap belaian ampunan suci
Kebenaran nan hakiki lagi abadi
Terbungkus dalam kata-kata manusiawi
yang tersembunyi di lubuk hati
(Ali Kusas)
Â