Pasrah
Aku tak mau memperkeruh keadaan ini, tetapi aku harus mengambil keputusan pahit ini. Hanya demi kebahagian kalian yang sudah kalian cita-citakan.Â
Mungkin aku terlambat datang hingga aku pun terima diposisikan merebut. Tapi aku sendiri juga tak harus disalahkan, dikala ada uluran tangan meminta aku genggam.Â
Ah sudahlah. Aku harus menyadari semua ini adalah kisah terpahit sepanjang hidup ku. Dan aku pun harus berlapang dada menerima semuanya.Â
Dan mungkin ini sudah menjadi nasibku, yang takan pernah mampu mendapatkan sebuah ketulusan hati sebagai seorang manusia. Hingga aku sangat tak sadar diri bila meminta pelayanan maupun kasih sayang dari mu.Â
Untuk itu, aku minta anggap saja momen kebersamaan kita adalah sebuah pelajaran terpahit mu. Aku sadar, memang akulah yang sangat berharap besar akan sebuah pengakuan sebagai pasangan. Yang tanpa aku sadari tentang kejelekanku dan kemiskinanku.
Tolong, perlakuan ini hanya padaku saja, jangan pada lelaki lainya yang datang dikemudian hari. Sekali lagi aku baik-baik saja menjadi bagian dari kisahmu.Â