Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[sejarah] Gerbang Lubang Buaya

29 September 2025   07:08 Diperbarui: 29 September 2025   07:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Gerbang Lubang Buaya

Di malam yang menggigil, bumi menelan tujuh nama
bukan pahlawan, bukan pengkhianat,
tapi tanda tanya yang dikubur dalam darah
dan dibalut bendera kebohongan berlapis emas.

Monumen berdiri, bukan untuk mengenang,
tapi untuk mengunci mulut sejarah
dengan rantai narasi tunggal
di mana iblis berwajah malaikat,
dan malaikat disalibkan sebagai iblis.

Radio menyiarkan takbir kemenangan,
sementara di selokan, jutaan jiwa
menjadi abu tanpa nisan,
dihapus dari buku, dihapus dari ingatan,
hanya karena bayangan merah di langit fajar.

Kini, di era yang katanya terbuka,
kita masih bertanya:
apakah kebenaran harus menunggu
sampai semua saksi mati
dan hanya tinggal debu yang berbicara?

Jangan biarkan sejarah jadi kuburan sunyi
bongkar gerbangnya,
biarkan angin masuk,
agar generasi esok tak lahir
dalam rahim kebohongan yang abadi.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun