Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayangan-Bayangan di Kota Hujan

18 Juli 2025   21:30 Diperbarui: 18 Juli 2025   21:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

**

Bayangan yang Menghilang

Beberapa tahun kemudian, di sebuah malam yang cerah, mereka duduk di balkon rumah mereka, menghirup udara sejuk Kota Bandung. Di dalam, anak mereka, Yosef, tertidur lelap.

Lisa menatap Andi, lalu tersenyum. "Aku masih merasa bersalah, tapi aku bahagia."

Andi menggenggam tangannya. "Aku juga. Tapi kita bukan lagi orang yang sama. Kita bertobat. Kita diampuni. Dan kita diubah."

Di langit malam, bintang berkilauan. Bukan karena mereka sempurna, tapi karena mereka mau kembali, meski dengan langkah yang goyah.

Dan di tengah bayangan yang dulu mengintai, kini muncul cahaya harapan yang tak pernah padam.

***

"Barangsiapa yang tanpa dosa, melemparlah batu pertama. Tapi barangsiapa yang berdosa, belajarlah mengampuni, seperti Kristus mengampuni kita" (Bdk. Yohanes 8:7).

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun