Dalam era gadget yang sangat mendominasi, kami berusaha untuk membuat waktu makan menjadi pengalaman yang menyenangkan tanpa gangguan teknologi.Â
Kami mengatur aturan bahwa saat makan, gadget harus disimpan jauh dari meja. Selama waktu makan, kami fokus pada obrolan santai dan berbagi cerita, sehingga anak-anak merasa terlibat dan menikmati setiap suapan.
Dengan menciptakan suasana yang bebas dari gangguan, kami tidak hanya meningkatkan kualitas interaksi keluarga, tetapi juga membantu anak-anak untuk lebih menghargai makanan yang mereka konsumsi.Â
Mereka menjadi lebih sadar akan rasa, tekstur, dan aroma makanan, sekaligus belajar untuk mendengarkan dan menghargai pengalaman makan sebagai momen kebersamaan yang berharga.Â
Aktivitas ini juga memberikan peluang bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbicara dan mendengarkan, yang sangat penting untuk perkembangan mereka.
Menyikapi Tantangan Picky Eater
Walaupun anak-anak kami tidak mengalami masalah pilih-pilih makanan, kami menyadari bahwa tantangan ini sering dihadapi oleh banyak orang tua. Untuk membantu mereka, berikut beberapa tips yang mungkin bermanfaat:
Pertama, Memberikan Contoh yang Baik. Anak-anak sering kali meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Jika mereka melihat orang tua atau keluarga menikmati beragam jenis makanan, mereka cenderung akan ikut mencoba.
Kedua, Pendekatan Tanpa Tekanan. Menghargai pilihan anak dan memberikan mereka kebebasan untuk menentukan makanan mana yang mereka ingin coba dapat mengurangi rasa tertekan. Saat anak merasa tidak terpaksa, mereka lebih mungkin untuk mengeksplorasi makanan baru.
Ketiga, Menggunakan Pujian dan Motivasi. Saat anak mencoba makanan baru, berikan pujian untuk setiap usaha mereka, tidak peduli seberapa kecil. Ini membangun rasa percaya diri dan membantu mereka merasa lebih nyaman saat menghadapi makanan baru.
Kesimpulan: Memadukan Kedisiplinan dengan Kasih Sayang
Pola parenting VOC memang memiliki sisi positif dalam pengembangan kedisiplinan, namun perlu diingat bahwa pendekatan yang terlalu kaku dapat berdampak negatif. Dalam pengalaman kami, dengan memadukan kedisiplinan, keterlibatan, dan suasana positif, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sehat dalam pilihan makanan tetapi juga bahagia dan percaya diri.Â
Pengasuhan bukan hanya tentang menerapkan aturan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kokoh dan penuh kasih sayang dengan anak-anak kita.