Coba tanyakan ke manajemen TikTok atau Netflix "Berapa biaya pasti untuk satu video viral atau satu akun premium?" Jawabannya mungkin lebih kabur dari naskah UU Cipta Kerja.
Model bisnis digital tidak punya "unit produk" yang jelas. Biaya variabelnya bisa nol, tapi biaya fixed (R&D, server, brand) menembus langit. Akuntansi biaya lama gagal menangkap dinamika ini.
Dibutuhkan saat ini pendekatan baru yang dapat menghitung biaya dalam ekonomi platform, bukan hanya pabrik konvensional.
Â
Biaya yang Tak Lagi Hanya Internal
Akuntansi biaya selama ini fokus pada dapur sendiri. Tapi kini, nilai diciptakan lewat jaringan mulai dari supplier sampai pelanggan. Maka lahirlah pendekatan Strategic Cost Management dan Value Chain Costing.
Biaya harus dilihat lintas rantai pasok, lintas negara, bahkan lintas ekosistem. Akuntan biaya harus tahu kapan menekan biaya sendiri, dan kapan justru mengoptimalkan biaya pihak lain demi efisiensi bersama.
Â
Ketika Biaya Menjadi Alat Korupsi
Skandal demi skandal menunjukkan manipulasi biaya jadi ladang empuk untuk korupsi. Dari mark-up pengadaan, manipulasi biaya proyek, sampai ghost expenses di laporan keuangan.
Maka isu penting lainnya adalah transparansi biaya dan whistleblowing. Akuntansi biaya harus jadi sistem deteksi dini. Bukan alat pembenaran.