Tahap penerimaan kolektif (generalized other)
12 tahun keatas (remaja sampai dewasa), merupakan masa ketika remaja hingga dewasa mulai menyadari pentingnya norma dan ni
lai dalam kehidupan bersama, misalnya taat aturan lalu lintas, mengikuti kegiatan OSIS, atau ikut gotong royong di masyarakat.
Interaksi Sosial dan Faktor Pembentuknya
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi karena adanya kontak sosial (primer atau tatap muka atau face to face atau sekunder atau melalui perantara (langsung atau saat itu juga dan tidak langsung atau ada jedanya)) dan komunikasi (verbal yang berbentuk kata-lata atau non-verbal yang menggunakan simbol-simbol).
Interaksi sosial terjadi apabila ada 2 orang atau lebih dan berkomunikasi menggunakan simbol dengan tujuan tertentu.
Faktor pembentuk utama dari interaksi adalah,
Imitasi
Imitasi adalah kecenderungan seseorang meniru tindakan, gaya, atau kebiasaan individu / kelompok lain.
Contoh:
- Seorang anak meniru gaya berbicara orang tuanya.
- Remaja meniru gaya berpakaian idolanya.
- Netizen yang meniru gerakan joget TikTok yang viral.
Identifikasi
Identifikasi lebih mendalam daripada imitasi. Individu tidak hanya meniru, tetapi ingin menjadi “sama” dengan individu / kelompok yang dikagumi.
Contoh:
- Penggemar K-Pop mengikuti gaya hidup idolanya hingga merasa menjadi bagian dari kelompok tersebut.
- Mahasiswa hukum belajar keras agar bisa seperti Hotman Paris.
- Seorang siswa bercita-cita menjadi guru karena sangat mengagumi gurunya.
Sugesti
Sugesti terjadi ketika seseorang menerima pengaruh dari orang lain tanpa berpikir panjang atau kritis. Biasanya karena adanya kewibawaan, kepercayaan, atau daya tarik dari pemberi sugesti.
Contoh:
- Pasien mengikuti anjuran dokter tanpa banyak bertanya.
- Masyarakat membeli produk karena iklan tokoh terkenal.
- Remaja percaya ramalan zodiak tanpa mengkritisinya.
Motivasi
Dorongan internal atau eksternal yang membuat seseorang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh:
- Atlet berlatih keras demi meraih medali emas.
- Pekerja lembur untuk bisa naik jabatan.
- Anak rajin membantu orang tua karena ingin membuat mereka bangga.