Saya hantarkan pesan
yang singkat
ditulis terburu-buru
dan dengan jumlah banyak
Kepada engkau, tempo itu
Tatkala langit berganti padam
Tatkala manusia sibuk berdendang
tertawa riang tanpa kesudahan
Langit padam telah usai
Meninggalkan mereka tanpa berpamitan
Serayak mereka pulang
Hingga kini
pesan balasan tak kunjung datang
Apakah mereka semua kesasar?
Atau justru pesanku
belum dijamak
oleh jemari lembut Tuan
belum dilirik bait-baitnya
oleh mata gemilau Tuan
Atau justru
Tuan sedang kebingungan
sebab pesan yang ku hantar
Tuan
Ku menanti jawaban
atas pesan yang kuhantar
Ku kan menanti
Hingga burung merpati tak lagi suci
Hingga kaki ini terasa mati
Hingga bumi tak berputar lagi