Saat ini, tidak mu adalah sikapmu.
Tidak mu menjelaskan batasmu.
Tidak mu mengungkapkan rasamu.
Yang mana, tidak mu masih saja menjadi pesonamu.
Jika tidak mu saja sudah semenarik ini.
Alangkah beruntung mereka yang mendapatkan Iya mu,
Beserta kemewahan ke iya an dari mu.
Dan amat merugi mereka yang mendapatkan Iya mu,
namun dengan sembrono, abai dan merusaknya sendiri.
Hingga tiba sesal mereka atas tidakmu,
yang sungguh lahir dari luka dan derita atas kesembronoannya.
Setidaknya, kini cukup ku syukuri tidakmu,
untuk ku selesaikan yang bukan lahir dari kesembronoan ku.
Dan benar-benar tidak mu yang menjadi jawabmu bukan dari ulahku.
Karena tidak mu, menjadikanmu tetap ada pada tanyaku.
Untuk ku selesaikan, setidaknya menjadi semula.
Bersama cerita semesta dan hangat akrabnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI