“Kuncinya ada di niat. Kalau niatnya sekadar mengajar, pasti akan cepat lelah. Tapi kalau niatnya saya luruskan untuk ibadah, maka setiap lelah justru terasa ringan. Kelelahan berubah menjadi keberkahan,” ungkapnya.
Ia juga selalu menjaga rutinitas ibadah pribadi. Shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, serta menjaga doa menjadi sumber energi spiritual yang membuatnya kuat. Selain itu, interaksi positif dengan siswa juga menjadi penyemangat tersendiri.
Setiap senyum, setiap sapaan, dan setiap kemajuan kecil yang ditunjukkan siswa menjadi “vitamin jiwa” yang membuatnya tidak mudah lelah.
Momen Menguras Emosi
Tidak hanya siswa yang berprestasi, tetapi juga ada momen-momen sulit yang benar-benar menguras air mata. Salah satunya adalah ketika ada siswa yang harus berjuang menghadapi masalah pribadi di rumah.
“Pernah saya dapati seorang anak yang tiba-tiba berubah. Ia tidak lagi semangat belajar, sering menyendiri, dan wajahnya selalu murung. Setelah saya dekati, ternyata ia punya masalah keluarga. Saat itu saya hanya bisa memeluk dan menenangkannya. Saya ingin ia tahu bahwa ada orang lain yang peduli padanya. Momen itu sangat menguras emosi, tapi juga mengingatkan saya betapa pentingnya peran wali kelas,” cerita Ustadz Hafis.
Kejadian seperti ini membuatnya semakin sadar bahwa menjadi wali kelas bukan sekadar profesi, tetapi sebuah amanah. Guru tidak hanya mengajar ilmu, tetapi juga mendampingi jiwa yang rapuh agar kembali kuat.
Energi dari Ketulusan
Meski menghadapi banyak tantangan, energi Ustadz Hafis tidak pernah padam. Semua itu lahir dari ketulusan. Ia selalu mengingat pesan bahwa mendidik adalah salah satu bentuk jihad di jalan Allah.
Dengan prinsip itu, setiap rasa lelah terbayar dengan senyum siswa. Setiap emosi yang terkuras tergantikan oleh rasa syukur saat melihat anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
“Kalau hanya mengandalkan tenaga fisik, mungkin saya sudah menyerah sejak lama. Tapi ketika saya ingat bahwa ini adalah ibadah, maka hati saya selalu kuat. Saya percaya bahwa setiap langkah kecil yang saya lakukan bersama siswa akan bernilai besar di sisi Allah,” ujarnya penuh keyakinan.