Alih-alah memberi hukuman fisik, ia memilih pendekatan islami: "Saya hukum mereka dengan menghafal ayat Al-Qur'an." Hukumannya sederhana namun efektif: setiap pelanggar harus menghafal 1-2 ayat sesuai kesalahannya. "Ini bukan untuk menyiksa, tapi untuk menyentuh hati mereka melalui firman Allah," ungkapnya.
Hasilnya? Banyak siswa justru menjadi hafidz kecil. "Mereka mulai menghafal bukan karena takut, tapi karena cinta," tambahnya tersenyum.
6. Energi Positif 10 Jam Sehari: Jalani, Nikmati, Syukuri
Bagaimana ia menjaga semangat selama 10 jam penuh? Jawabannya singkat: **"Jalani, nikmati, dan syukuri. Kurangi mengeluh."* Ustadz Chairul percaya bahwa energi positif datang dari niat ikhlas. "Jika kita bekerja karena Allah, pasti ada kekuatan tak terduga."
Ia juga memiliki ritual pribadi:
- Subuh berjamaah: Memulai hari dengan energi spiritual.
- Senyum pagi: Menyapa setiap siswa dengan hangat.
- Istirahat sejenak: 10 menit dhikir setelah Dhuha.
"Mengeluh hanya akan membuat kita lelah. Bersyukur membuat kita kuat," pesannya.
7. Siswa Inspiratif: Damar dan Rizqi, Teladan Kedisiplinan
Dua sosok yang menjadi kebanggaannya adalah Damar Ghali dan Rizqi Al Zain. Keduanya bukan hanya rajin, tapi juga memiliki integritas tinggi. "Mereka selalu tepat waktu, tidak pernah bolos, dan aktif membantu teman," jelasnya.
Rahasia kedisiplinan mereka? Kebiasaan kecil yang konsisten:
- Bangun 30 menit sebelum waktu subuh.
- Mengerjakan PR sebelum bermain.
- Menolak tawaran nongkrong jika ada tugas.
Ustadz Chairul menambahkan: "Kedisiplinan bukan bakat, tapi pilihan. Mereka memilih untuk disiplin setiap hari."