Mohon tunggu...
Alan Daka
Alan Daka Mohon Tunggu... Akuntan - Cuma mau nulis.

Dream it, taste it, make it happen..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjaga dan Dijaga

30 Agustus 2019   15:55 Diperbarui: 30 Agustus 2019   15:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bay, coba periksa transaksi tanggal 20 deh?" tanya Haris yang baru saja duduk sepulangnya dari kamar kecil.

"Emang kenapa?" jawabku mengulur waktu agar masih bisa melanjutkan pekerjaanku saat ini.

"Coba lihat dulu aja bay, gua rasa ada yang aneh." Kata Haris yang sekarang mendadak buatku cemas.

"Yauda tunggu gua cari berkasnya dulu biar lebih jelas." Kataku cepat sambil mencari kardus berisi file digudang.

Aku bergegas menuju gudang, bahkan sesekali aku berlari kecil agar cepat menuju gudang. Biasanya jika Haris sudah meminta seperti ini, dia melihat ada kesalahan yang mungkin terjadi. Belum juga terbukti, ini sudah membuat butir-butir keringat sudah mengumpul dikepalaku. Mendadak ruangan kantor seperti tidak menggunakan AC sama sekali, terasa gerah. Oh ini ternyata karena aku sudah terlalu cemas.

Sekilas kulihat dari berkas itu tidak ada yang salah, beberapa kali aku coba lihat dan baca lagi tidak ada yang salah. Tidak menunggu lama aku langsung menuju Haris untuk memberikan file ini.

"Ini ris berkasnya." Kataku dengan desah nafas yang makin tak karuan sambil melihat teman-teman sekitar yang sedang sibuk sendiri.

"Aduh bay, lu lihat ini?" tanya Haris pelan sambil menunjukan selembar kertas dari file yang kubawa.

"Oh ini harusnya potong pajak ya?" kataku dengan pucat pasi membayangkan setelah ini akan terjadi apa.

"Gimana sih bay, masa ini salah." Ucap Haris memulai kebiasaanya sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Aah gimana sih kayak anak baru aja." Tambah Haris dengan menaikan volume suaranya yang mungkin bisa didengar ruangan sebelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun