Mohon tunggu...
Imamuddin
Imamuddin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Malang Jurusan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Magrib Mengaji sebagai Dasar Kepribadian Masyarakat Dana Mbojo

22 September 2018   09:39 Diperbarui: 25 Oktober 2018   07:24 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk itu kemampuan dou matua dalam  mengontrol anaknya akan sangat berpengaruh terhadap  peningkatan maupun terhambatnya progam magrib mengaji di dana mbojo.

Pemerintah sebenarnya telah berupaya untuk menciptakan generasi yang cinta Al-quran. Salah satu cara yang telah dilakukan  oleh  para pemerintah daerah  untuk mengembalikan tradisi yang dahulu pernah  ada dengan memberikan penanaman nilai -- nilai keagamaan yang mengarah  pada peningkatan program magrib mengaji.

Penyelenggaraan  Musabaqah Tilawatil Qur'an ( MTQ ), menjadi tradisi tahunan yang  dilaksanakan demi terwujudnya  progam magrib mengaji yang merupakan  pondasi kepribadian masyarakat Dana Mbojo. Namun dewasa ini,  tradisi tersebut disalahartikan.

Justru dianggap  sebagai media untuk mendapatkan hadiah dan ketenaran, padahal tujuan  dasar dari penyelenggaraan MTQ adalah untuk menumbuhkembangkan kecintaan  terhadap membaca Al-Quran sehingga  tradisi magrib mengaji perlahan  dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan  cita-cita luhur yang diharapkan.[5]

Kesimpulan.

Tradisi magrib mangaji yang begitu kental pada zaman dahulu menjadikan Dana  Mbojo daerah yang erat akan nilai-nilai religius, hal ini terlihat  dari antusiasme para masyarakat dalam membangun persatuan umat yang  berlandaskan IMAN dan TAQWA.

Kuatnya pondasi akhlaq yang  mulia menjadikan masyarakat Mbojo mantoi kaya akan nilai-nilai  luhur, sebab segala tingkah laku dan perkataannnya merupakan cerminan  dari Al-Quran yang  dijadikan kitab suci sekaligus pedoman hidup yang  hakiki.

Kecintaan membaca Al-Quran  secara nyata memberikan kontribusi bagi para generasi muda untuk terus  menanamkan rasa memiliki dan dimiliki  sebagai penopang kepribadian  dasar masyarakat dana mbojo.

Peranan pemerintah  dalam upaya mewujudkan program  magrib mengaji sangatlah penting sebab  pemerintah adalah penyelenggara utama daerah ini. Lebih dari itu,  peranan orang tua sangatlah penting dalam mengotrol segala aspek  kehidupan anak.  Dewasa ini, segala tingkah  laku anak-anak dan generasi penerus bangsa cendrung dipengaruhi oleh  arus globalisasi.

Oleh sebab itu kita harus bijak dalam menyikapinya  khususnya tren penggunaan alat komunikasi dan jejaring sosial, Jangan  sampai alat tekologi tersebut yang menyetir tingkah  laku kita padahal yang sebenarnya kitalah yang menyetir alat teknologi  tersebut yang dapat kita gunakan untuk memudahkan berbagai urusan kita.

Di harapkan juga kita bijak dalam melangkah, bila kita sudah melangkah  berarti kita sudah siap dengan  segala  resiko yang akan terjadi baik atau pun buruk, semua pilihan itu ada di  tangan anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun