Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rumah Peninggalan Belanda

21 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   12:03 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akan tetapi, tak berpikir panjang. Mula-mula telapak tangan bergerak pelan. Saat sibuk menarik tubuh Kariadi. Tuan Loen mengandalkan kemampuannya yang tersisa, menyimpan retakan gelas pecah di saku celana.

Istrinya akan kembali ke kamar, beberapa menit lagi. Menyeret tubuh sang suami ke tempat rahasia. Di ruang bawah tanah, dulu pikirnya-- ruangan itu digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Dan, persembunyian saat terjadi pemberontakan.

Berhasil. Loen berhasil menusuk retakan gelas itu tepat pada jantung sang istri, perempuan yang dicintainya. Tangan Loen meraih kunci ruang bawah tanah.

Astaga. Jadi selama ini Caroline telah menyekap Sumarno di ruang bawah tanah. Bahkan memasungnya secara keji.

Setelah mengetahui rahasia sang istri, dia berniat meninggalkan rumah ini. Esok hari Loen memutuskan kembali ke Negaranya. Membuang kenangan pahit, dan membuka lembaran baru untuk melupakan semua kejadian di bumi Jawa.

...

Rumah peninggalan Belanda menjadi sejarah di Kota Yogyakarta. Tidak ada yang tahu, mengapa rumah itu ditinggalkan oleh pemiliknya?

Justru nama Kariadi yang sering disebut-sebut. Orang Pribumi yang paling setia pada Kolonial Belanda. 

***

TAMAT

Pemalang, 21 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun