Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rumah Peninggalan Belanda

21 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   12:03 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

....

Hubungan Kariadi dengan Nyonya Caroline semakin dekat. Sebenarnya Kariadi takut dia akan bernasib sama seperti Sumarno. Jika tak bisa mencuri hati sang Majikan. Atau lebih tepatnya memilih bungkam.

Bulan Agustus akan segera usai, di awal bulan September Tuan Loen akan kembali ke Yogyakarta. Saat itu juga Kariadi akan bersikap seperti layaknya bawahan.

Nyonya Caroline juga tak akan bersikap manis di hadapan sang suami. Yang nanti timbul pertanyaan macam-macam dalam benak Sang Majikan.

Malam ketiga, malam terakhir bagi Kariadi membuka lembaran baru. Dia sudah merasakan manisnya bercinta. Tapi, ini. Diluar dugaan. Keduanya tak mendengar suara langkah kaki memasuki ruangan.

Di dalam remang-remang. Tubuh tegap Tuan Loen menyaksikan sang istri bermesraan dengan pria lain di atas ranjangnya.

Ia meraih senapan panjang yang menempel di dinding. Menarik pelatuk, dan terdengar suara tembakan. Jeritan keras Nyonya Caroline yang mengiris luka. Di jantung lelaki pribumi yang kini tewas seketika-- di hadapannya.

Tuan Loen memeluk sang istri. Dia sangat mencintainya. Tak ada niat untuk menyakiti, juga muak dengan segala kelakuannya.

Sambil menangis Nyonya Caroline meminta maaf. Perempuan yang bermuka dua, kembali meraih gelas kaca dan memukul ke kepalanya. 

Pyar .... 

Tuan Loen tumbang. Ia melepas pelukannya. Menyeret satu-satu tubuh mereka ke ruang bawah tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun