Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pura-Pura Buta

25 September 2021   06:26 Diperbarui: 25 September 2021   06:34 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengarkan kembali pengakuan pria yang dipanggil si Om.

"Om, hanya ingin mengetes kejujuran kamu. Kenapa uang Om tadi gak kamu ambil saja?" Tanyanya.

Si anak menunduk lalu menjawab, "Jika uang tersebut bukan hak miliknya."

Ada sejuta tanya yang terbendung di pelupuk mata. Tidak semua anak berpikiran sama sepertinya. 

"Adik duduk di sini menunggu siapa?"

"Cuma istirahat saja Om."

Ia menilik karungnya lalu bertanya lagi, "Cari ini mulai dari jam berapa? kenapa nggak sekolah?"

"Setelah pulang sekolah, sekitar jam dua siang."

Mirisnya kedua orang tua juga bekerja yang sama. Mencari barang bekas ditempat lain. Katanya sekilo sebotol minuman cuma dihargai dua ribu rupiah. Bahkan jika memiliki uang lebih itu karena diberi oleh orang yang kasihan padanya.

Lantas pria itu memberikan dua lembar uang berwarna merah. Dengan riang si anak menerimanya. Meski awalnya menunjukkan raut muka bingung. Pria itu mengatakan semoga bisa membantu adik.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun