Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pura-Pura Buta

25 September 2021   06:26 Diperbarui: 25 September 2021   06:34 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Di mana, Dik. Di sini, sini... ," sambil menunjuk-nunjuk lewat tongkat.

"Di sini, Om." Bimbing si anak menunjukkan letak di mana uang tersebut terjatuh.

Pria paruh baya yang mengenakan kacamata hitam jarinya meraba-raba di atas trotoar memastikan semuanya. Agar tidak ada lagi yang tercecer uangnya di jalan.

"Sudah dimasukkan semua, Dik."

"Sudah, Om."

"Tadi berapa yang jatuh?"

"Banyak, Om."

"Om, mau istirahat dulu." 

Si anak menuntunnya untuk duduk di gundukan semen. Bersandar di dinding rumah orang. Apa yang dilakukan anak itu menimbulkan rasa simpati. Anak sekecil itu bisa menjadi contoh.

"Dik, sebenarnya Om hanya pura-pura buta... "

Pria paruh baya mulai menurunkan kacamata hitam. Menunjukkan bahwa dirinya sekadar berpura-pura. Anak kecil yang baru berusia tujuh tahun bergeming.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun