Mohon tunggu...
AKHMAD SUWIGNY0
AKHMAD SUWIGNY0 Mohon Tunggu... Freelancer - Mencoba Menulis

Semoga bisa diterima dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ujung Bambu Runcing

16 Agustus 2019   14:07 Diperbarui: 16 Agustus 2019   14:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : eviindrawanto.com

Darah masih menetes di ujung bambu rungcing, dua tiga nyawa terkapar bersimbah darah tewas mengenaskan

Api perjuangan belum juga usai, dia para penjajah harus hengkang dari bumi nusantara yang kaya dan mulia

Jangan katakan engkau sebagai pejuang bangsa, jika belum sedikit pun engkau berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan ini

Tak perlu lagi mengangkat senjata, sepak terjangmu cukuplah membangun negeri ini dari penjajah dalam bentuk yang lain

Merdeka artinya bebas, bebas dari penjajahan ekonomi, budaya, politik, dan ketidak sewenang-wenangan

Para pahlawan telah berkorban dan meninggalkan warisan yang berharga, untuk kita teruskan membangun negeri ini, menjadi negeri yang makmur sejahterah, "Gema ripah loh jinawi, toto tentrem kartoraharjo" 

AS. Moheng, 16 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun