Mohon tunggu...
Muhammad Akbar Maulana
Muhammad Akbar Maulana Mohon Tunggu... Editor - Digital Creator

---------

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Edy Rahmayadi Tidak akan Meniadakan Salat ke Masjid untuk Wilayah Sumatera Utara

24 Maret 2020   20:42 Diperbarui: 24 Maret 2020   20:53 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
papua.tribunnews.com

Terkait wabah Corona Virus (Covid-19) yang kini mewabah di sejumlah daerah termasuk Kota Medan dan sekitarnya, MUI telah mengeluarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19, yang menyatakan dalam kondisi penyebaran Covid 19 terkendali umat Islam wajib menyelenggarakan Shalat dan boleh menyelenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Sumatera Utara Letjen Purn. H. Edy Rahmayadi mengimbau kepada seluruh warga Sumatera Utara untuk tetap dapat melaksanakan ibadah di masjid seperti biasa terutama dalam pelaksanaan ibadah shalat Jumat.

"Kenapa kita harus takut, kitakan sebelum masuk Masjid berwudhu dahulu. Mencuci tangan, mencuci kaki, mencuci bagian tubuh lainnya. Saya tidak akan meniadakan Sholat ke Masjid untuk wilayah Sumatera Utara. Kenapa saya menutup tempat hiburan dan Lapangan Merdeka, itu dikarenakan mereka tidak mencuci tangan di tempat keramaian. Itulah yang membuat virus korona cepat menular" ujar Edy Rahmayadi di Aula Rumah Dinas Gubsu, Selasa (24/3/2020).

Selain itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta warga mematuhi himbauan berada di rumah dan menghindari keramaian. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran Virus Corona. Mantan Pangkostrad itu bahkan blak-blakan, mengaku kalau banyak orang menyebut-nyebut Tuhan dalam wabah ini. Ia menceritakan, orang-orang tersebut menyarankannya untuk tak khawatir.

"Saya masih mendengar tadi malam, Tuhan itu maha-tahu, Pak. Begitu mereka menyampaikan. Tuhan itu maha-pengasih," tutur Edy Rahmayadi.

"Tapi saya jawab Corona itu tak mau tahu, dan dia tak mengasihi. Itu Corona," sambungnya.

Sebelumnya, Gugus Tugas COVID-19 di Sumatera Utara (Sumut) mengatakan ada orang dalam pemantauan (ODP) Corona yang tak patuh mengisolasi diri sendiri di rumah. Pihak Gugus Tugas sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk membuka data ODP agar masyarakat sekitarnya bisa ikut mengawasi.

"Dalam perjalanannya kami melihat masih banyak juga ODP kita ini tidak berkenan atau membandel. Kami sudah meminta saran hukum kepada ahli hukum mungkin kami akan mengumumkan ODP ini di mana saja nama dan alamatnya sehingga dia tidak membahayakan orang lain, tapi masyarakat menjaga supaya dia tidak ke mana-mana," kata Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19, Alwi Mujahit Hasibuan, Senin (23/3).

Hingga Senin (23/3), terdapat 50 orang pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Sumut. Selain itu, ada 763 orang dalam pemantauan (ODP) dan seorang pasien positif Corona yang masih dirawat di RS Adam Malik Medan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun