Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah, Jelajah Negeri Sendiri - Bentang Pustaka, Kompasiana. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Muda Menginspirasi atau Membully?

24 April 2025   06:13 Diperbarui: 24 April 2025   12:23 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Muda (FOTO: KOMPAS/BUDI SUWARNA)

Di era yang terus berkembang, kehadiran guru muda di sekolah semakin mencuri perhatian. Hal ini seiring dengan banyaknya guru senior yang sudah memasuki masa pensiun. Tentu membuka peluang bagi generasi penerus untuk menggantikan posisi tersebut. Namun, kehadiran mereka bukan sekadar pengganti tetapi juga harapan baru bagi dunia pendidikan kita. Guru muda diharapkan mampu membawa perubahan positif meningkatkan kualitas pembelajaran. serta memberikan suasana baru yang lebih segar dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan bangsa. Maka, guru sebagai salah satu pilar utama dalam pendidikan memegang peranan yang sangat vital. Kehadiran guru muda di sekolah diharapkan dapat memberikan nuansa pembaharuan yang diinginkan dalam dunia pendidikan. 

Dengan semangat yang menyala, keterampilan yang terus berkembang, dan keilmuan yang sesuai dengan perkembangan zaman, guru muda diharapkan mampu membuat proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi para siswa.

Namun, meskipun kehadiran guru muda disambut dengan antusias kita tidak bisa mengabaikan tantangan yang ada. Dalam hal rekrutmen, biasanya guru muda hanya menjalani proses seleksi untuk mengisi posisi kosong tanpa ada penggemblengan lebih lanjut. 

Ada yang terpilih bukan berasal dari jurusan pendidikan tetapi dari jurusan lain. Meskipun mereka mungkin memiliki kemampuan untuk mengajar. Akan tetapi, kemampuan untuk mendidik dengan penuh kesadaran dan karakter seringkali belum terasah secara maksimal.

Pendidikan bukan hanya tentang mengajarkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, peran guru dalam mendidik sangat berbeda dengan hanya sekedar mengajar. 

Guru harus mampu menjadi pembimbing yang dapat membentuk karakter siswa yang mengarahkan untuk menjadi individu yang memiliki integritas, rasa tanggung jawab, dan empati terhadap sesama.

Ilustrasi. Guru muda. (Kompas/Budi Suwarna)
Ilustrasi. Guru muda. (Kompas/Budi Suwarna)

Namun, tidak jarang kita menemukan guru muda yang melakukan kesalahan dalam menjalankan profesinya. Salah satu contoh yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya guru yang memberikan hukuman atau sanksi kepada siswa dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip pendidikan yang seharusnya. 

Misalnya, seorang guru muda yang memberikan hukuman dengan unsur perundungan atau diskriminasi terhadap siswa. Tindakan seperti ini tentu saja tidak dapat diterima karena malah akan merugikan siswa dan dapat merusak hubungan antara guru dan siswa.

Pendidikan karakter harus menjadi fokus utama bagi seorang guru. Guru muda diharapkan juga menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka harus menjaga sikap dan tindakan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai yang seharusnya ditunjukkan oleh seorang pendidik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun