Momentum Lebaran tahun ini mengingatkan kita bahwa infrastruktur berkualitas adalah kebutuhan yang tak bisa ditunda. Maka, keberlanjutan proyek ini harus dijaga bersama oleh kebijakan yang visioner, pelaksanaan yang transparan, dan kesadaran publik yang tinggi.Â
5. Kelok Sambilan dan Tol di Riau Mengurai Kemacetan Arus Balik
Tanggal 7 April 2025 pukul 10.06 WIB menjadi penanda dimulainya perjalanan arus balik saya dari Sumatra Barat menuju Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Di tengah kabar yang beredar mengenai kemacetan parah khususnya di kawasan Flyover Kelok Sembilan, saya memulai perjalanan dengan waspada dan penuh antisipasi.Â
Sehari sebelumnya, media sosial ramai oleh video-video yang menunjukkan antrean kendaraan yang menjulur panjang di jalur tersebut. Namun, ternyata hari itu membawa keberuntungan jalur yang saya lalui aman dan terkendali.
Kondisi jalan yang relatif lancar menjadi kejutan menyenangkan. Dalam konteks perjalanan jauh, kondisi seperti ini adalah bentuk kenyamanan yang tidak bisa ditukar dengan apapun.
Jalan nasional yang kami tempuh pun masih menjadi pilihan utama sebagian pemudik. namun kemacetan besar dapat dihindari karena sebagian kendaraan sudah terdistribusi melalui jalur tol.
Saat memasuki wilayah Provinsi Riau, keberadaan tol benar-benar terasa sebagai penyelamat perjalanan. Jalan bebas hambatan ini memberikan kemudahan dan efisiensi luar biasa. Waktu tempuh pun terpangkas drastis dan memungkinkan kami tiba di Pekanbaru lebih cepat tanpa drama.Â
Literasi Infrastruktur dan Pendidikan Karakter Bangsa
Etika berwisata dan budaya literasi lingkungan serta infrastruktur harus menjadi bagian dari pendidikan karakter bangsa. Bahkan bisa dimulai dari keluarga saat perjalanan mudik.
Kesabaran dalam menghadapi perjalanan jauh di tengah kemacetan dan infrastruktur yang belum sempurna, sesungguhnya adalah latihan lanjutan pasca-Ramadan.Â
Ia mengasah empati, melatih kontrol emosi, serta menguji keikhlasan dalam berbagi jalan dan ruang. Dalam setiap guncangan roda yang melewati jalan rusak bisa menjadi sarana refleksi masyarakat sebagai pengguna jalan. Kepatuhan terhadap rambu, tidak memarkir kendaraan sembarangan, serta aktif melaporkan titik-titik rawan kerusakan adalah bentuk kontribusi kecil namun berdampak.Â