Butuh kehati-hatian, teknik berkendara yang mumpuni, serta kondisi kendaraan yang prima untuk melintasinya. Tidak sedikit kendaraan, terutama truk dan bus, mengalami gangguan teknis di tanjakan legendaris Panorama Satu. Situasi ini kerap memicu kemacetan panjang bahkan kecelakaan lalu lintas.
Pemerintah akhirnya merespons keresahan publik dengan rencana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang dijadwalkan dimulai tahun 2025 ini. Sebuah harapan baru bagi masyarakat Sumbar khususnya pengguna jalur ini. Flyover bukan hanya solusi teknis tetapi juga simbol keseriusan dalam menyelamatkan nyawa dan waktu masyarakat.Â
Kehadiran infrastruktur modern seperti flyover akan menjadi akselerator mobilitas dan logistik antarwilayah sekaligus membuka ruang bagi pemerataan pembangunan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan proyek ini patut diapresiasi dan didukung penuh oleh seluruh lapisan masyarakat.
3. Kondisi Jalan di Silaiang, Padang Panjang
Sementara itu, jalur Silaiang di Padang Panjang menyimpan cerita berbeda. Jalan yang sempat rusak parah akibat banjir bandang kini mulai menunjukkan wajah baru. Saat kami melintasinya pada dini hari Jumat, 4 April 2025 pukul 01.13 WIB, jalur tersebut terasa lebih lebar, mulus, dan nyaman dilewati.Â
Perbaikan yang dilakukan pemerintah pasca bencana menunjukkan respons cepat dan tanggap terhadap urgensi pemulihan infrastruktur. Jalur ini sangat vital karena menjadi penghubung utama antara Padang dan Bukittinggi. Kedua kota ini dengan intensitas lalu lintas tinggi terutama saat momen libur nasional.
Transformasi di Silaiang menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait dapat menghadirkan solusi nyata. Tidak hanya sebatas tambal sulam, tapi pembenahan menyeluruh yang mempertimbangkan aspek keselamatan, kenyamanan, dan daya tahan jangka panjang.Â
4. Tol Seksi Padang-Sicincin dan Harapan Infrastruktur Sumbar
Libur Lebaran 2025 menjadi momen bersejarah bagi Sumatera Barat. Seksi Padang--Sicincin (Pacin) dari proyek Tol Trans Sumatera resmi dibuka secara fungsional dan langsung disambut antusias oleh masyarakat. Jalur ini menjadi solusi alternatif yang sangat dibutuhkan, mengingat kemacetan di jalur utama kerap menjadi momok saat arus mudik dan balik. Kehadiran ruas tol ini menjadi nafas segar bagi mobilitas masyarakat sekaligus sinyal positif bahwa konektivitas antar wilayah Sumbar dengan Riau bisa semakin nyata.
Meskipun baru satu seksi yang selesai dibangun tapi geliatnya sudah menunjukkan dampak signifikan. Volume kendaraan yang biasanya menumpuk di jalur Padang--Bukittinggi mulai terurai.Â
Jalur ini adalah bagian dari mega proyek Tol Trans Sumatera yang kelak akan menjadi nadi baru transportasi lintas provinsi. Bila seluruh seksi selesai jelas tidak hanya masyarakat yang diuntungkan, tapi juga sektor ekonomi, pariwisata, hingga logistik akan terdampak positif. Harapan besar pun mengalir agar pembangunan seksi-seski berikutnya di wilayah Sumbar dapat segera terealisasi dengan kualitas yang memadai dan perencanaan berorientasi jangka panjang.