Semoga semangat solidaritas ini tidak hanya berhenti di bulan Ramadan tetapi terus berlanjut di hari-hari mendatang. Karena sejatinya, pendidikan terbaik adalah yang mampu membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual. tetapi juga memiliki hati yang peduli dan tangan yang siap membantu sesama.
Mungkin bagi sebagian orang, Ramadan ini terasa lebih berat karena harus dilalui dalam kondisi yang tidak ideal. Namun, dengan semangat berbagi dan kebersamaan, insya Allah, beban yang berat pun terasa lebih ringan.Â
Tidak ada yang lebih indah daripada melihat tangan-tangan kecil siswa yang dengan penuh keikhlasan menyerahkan donasi mereka. atau para guru yang dengan penuh ketulusan turun langsung membantu para korban.
Di tengah derasnya hujan, ada hangatnya solidaritas. Di tengah musibah, ada berkah yang tersembunyi.Â
Ramadan tahun ini mengajarkan kepada kita bahwa kebaikan selalu memiliki tempat bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun.
Saat banjir telah surut dan kehidupan kembali normal, semoga nilai-nilai kebaikan yang telah ditanamkan melalui aksi kepedulian ini terus bersemi dalam diri setiap individu yang kaya dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Bergotong royong menciptakan suasana kekeluargaan yang penuh makna juga merupakan aksi berbagi berkah Ramadan.Â
Suasana hangat ini menjadi pengingat bahwa keberkahan sejati di bulan Ramadan bukan hanya tentang menikmati hidangan berbuka. Tetapi juga tentang berbagi berkah dengan para korban banjir dan mereka yang membutuhkan.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== AKBAR PITOPANG ==
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI