Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Seni

Cara Mudah Membangun Dunia, Jyhan Rashida, Dunia Fiksi : Seni dan Rahasia Membangun Dunia dalam Karya Fiksi

22 Agustus 2025   11:45 Diperbarui: 22 Agustus 2025   11:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cara Mudah Membangun Dunia. Jyhan Rashida, Dunia Fiksi: Seni dan Rahasia Membangun Dunia dalam Karya Fantasi

Oleh : Akaha Taufan Aminudin

Membangun dunia fiksi sering terasa seperti mendirikan istana megah di atas pasir---indah namun rentan hilang jika tidak punya fondasi kuat. Di tengah gelak tawa dan candaan santai, penulis Jyhan Rashida membagikan kunci jitu untuk membangun dunia fantasi yang tak hanya menarik tapi juga 'nyata' di mata pembaca.

Artikel ini mengajak kita menyelami proses kreatif yang penuh filosofi ringan---tentang bagaimana sebuah dunia fiksi bukan cuma latar cerita, tapi makhluk hidup dengan budaya, nilai, konflik, dan warna khasnya sendiri. Yuk, coba ulik cara simpel tapi dalam ini agar dunia yang kamu ciptakan bukan sekadar "sekedar imajinasi," tapi tempat di mana pembaca betah berlama-lama.

Dunia Fantasi: Dari "Lahan Kosong" Jadi Cerita Hidup

Membayangkan membangun dunia fantasi seringkali bikin deg-degan: ribuan detail harus dibuat, mulai dari peta, sejarah, tokoh, hingga bahasa. Tapi, kata Jyhan Rashida, kita nggak harus langsung takut. Ibarat punya lahan kosong luas seperti Pulau Jawa, kita bisa memulai dari lahan sempit dulu---seperti satu desa, satu kota, atau ruang lingkup yang dekat dengan tokoh utama.

Bayangkan saja kayak main LEGO: mulai dari beberapa blok kecil dulu, baru disusun perlahan jadi bangunan megah. Tahap ini penting supaya kamu nggak sampai kewalahan atau malah menunda menulis karena merasa "belum siap dunia buatan ini sempurna."

Contoh terbaik? One Piece dengan puluhan pulau dan kisah luar biasanya, tapi kamu lihat bagaimana Eiichiro Oda memperkenalkan tiap pulau satu persatu. Menyenangkan dan nggak bikin pusing!

Memberi "Rasa" pada Dunia: Fantasi yang Bisa Dirasa Pembaca

Dunia fantasi bukan cuma soal ruang dan waktu. Ia punya "rasa" yang melekat---bisa hangat penuh tawa atau kelam penuh duka. Kamu sebagai penulis harus memutuskan, seperti "koktail" rasa apa yang mau diberikan ke pembaca.

Misalnya, apakah duniamu adalah kota bawah laut penuh misteri yang berlomba-lomba keras mempertahankan diri dari monster gurita raksasa? Atau dunia dengan riuh perayaan budaya unik, pamali-pamali yang bikin deg-degan? Memberi sentuhan ini membuat pembaca bukan cuma melihat latar, tapi juga merasakan getar emosi dari dunia yang kamu ciptakan.

Menariknya, jangan takut memakai inspirasi budaya lokal yang kaya. Naga Besukih, Kuda Sembrani, atau mito-mito Nusantara lain bisa bikin dunia kamu berbeda dan hidup, dibanding pakai stereotip elf dan vampir yang sudah sering kita lihat.

Siapa yang Tinggal di Dunia Itu?

Dunia tanpa makhluk adalah dunia mati. Siapa penghuninya? Cukup manusia biasa, atau kamu mau tambahkan perpustakaan makhluk seperti elf, dwarf, naga, atau malah makhluk mitologi Nusantara?

Lebih penting lagi, hubungan antar ras ini sering jadi sumber konflik dan petualangan. Misal, manusia yang benci elf, namun perlu bekerja sama demi menyelamatkan dunia dari ancaman besar. Nah, konflik seperti ini yang bikin cerita bukan jalan di tempat dan selalu dinantikan pembaca.

Budaya, Kepercayaan dan Sistem Sosial: Jantungnya Dunia

Seringkali hal-hal terdetail tapi sederhana seperti bagaimana masyarakat di sana berinteraksi, beribadah, dan memiliki hierarki sosial, justru membentuk karakter dunia yang autentik. Raja yang mengaku titisan dewa, atau sistem kasta yang ketat, membuat dunia fiksi punya "hidup" sendiri.

Walau nggak semua detail ini harus kamu tulis dalam cerita, memiliki gambaran lengkap akan membuat kamu sebagai penulis lebih percaya diri dan konsisten.

Peran Sihir dan Sistem Kekuatannya: Bumbu yang Menentukan

Kalau dunia fiksi tanpa keajaiban terasa hambar, kamu bisa menambahkan sistem kekuatan yang unik dan bermakna. Tapi ingat, jangan sampai tokoh utama tanpa cela, tanpa batas kemampuan, ya! Perjuangan dan kelemahan justru bikin kisah jadi manusiawi dan menggugah.

Pikirkan juga, dari mana kekuatan itu berasal: dari dewa, alam, benda pusaka, atau penelitian? Siapa yang bisa menggunakannya? Apa konsekuensi dari kekuatan itu bagi kehidupan si tokoh dan masyarakatnya? Pertanyaan-pertanyaan ini akan memberi dimensi lebih dalam yang bikin cerita kamu tak mudah dilupakan.

Tantangan dan Nasihat dari Jyhan Rashida: Mulailah Saja!

Dari diskusi seru ini, satu hal yang paling menonjol: jangan takut mulai. Dunia yang sempurna adalah mitos. Lebih baik membangun fondasi kuat dulu, lalu biarkan dunia itu tumbuh bersamaan dengan cerita dan karaktermu.

Untuk karya pendek seperti cerpen, fokuslah pada lingkup kecil yang dekat dengan tokoh utama. Bagikan potret kecil dunia lebih luas lewat sudut pandang tokoh dan detail yang penting saja. Biarkan pembaca mengisi celah imajinasi mereka sendiri.

Kesimpulan:
Membangun dunia fiksi itu seni yang mengajak kita petualang mencipta tanpa batas, tapi juga belajar sabar dan realistis. Mulai dari skala kecil, beri warna dan budaya unik yang berakar dari dunia nyata, ciptakan tokoh dan konflik yang bermakna, dan percantik dengan sistem kekuatan yang menarik. Semua itu bukan beban, tapi bahan bakar menyalakan imajinasi.

Jadi, apakah dunia yang kamu ciptakan sudah cukup memikat? Apakah setelah membaca ini kamu siap meletakkan batu pertama di tanah kosong itu? Yuk, bagikan pengalamanmu atau cerita dunia fiksimu di kolom komentar, dan ajak teman-temanmu berbagi semangat menulis!

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa klik like dan share ya! Dunia menunggu imajinasimu berkembang!

Jum'at Legi 22 Agustus 2025
Akaha Taufan Aminudin
Sisir Gemilang Kampung Baru Literasi SIKAB Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Referensi:
Materi diskusi "Cara Mudah Membangun Dunia" oleh Jyhan Rashida dalam grup NULIS AJA DULU (2023)

Analisis contoh karya fantasi One Piece dan teori soft vs hard worldbuilding

Pengalaman penulis dan psikologi kreatif dalam dunia fiksi

"Cara Mudah Membangun Dunia."  Jyhan Rashida   juara kedua di 30HM NAD.

#SatuPenaJawaTimur

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun