Dari diskusi seru ini, satu hal yang paling menonjol: jangan takut mulai. Dunia yang sempurna adalah mitos. Lebih baik membangun fondasi kuat dulu, lalu biarkan dunia itu tumbuh bersamaan dengan cerita dan karaktermu.
Untuk karya pendek seperti cerpen, fokuslah pada lingkup kecil yang dekat dengan tokoh utama. Bagikan potret kecil dunia lebih luas lewat sudut pandang tokoh dan detail yang penting saja. Biarkan pembaca mengisi celah imajinasi mereka sendiri.
Kesimpulan:
Membangun dunia fiksi itu seni yang mengajak kita petualang mencipta tanpa batas, tapi juga belajar sabar dan realistis. Mulai dari skala kecil, beri warna dan budaya unik yang berakar dari dunia nyata, ciptakan tokoh dan konflik yang bermakna, dan percantik dengan sistem kekuatan yang menarik. Semua itu bukan beban, tapi bahan bakar menyalakan imajinasi.
Jadi, apakah dunia yang kamu ciptakan sudah cukup memikat? Apakah setelah membaca ini kamu siap meletakkan batu pertama di tanah kosong itu? Yuk, bagikan pengalamanmu atau cerita dunia fiksimu di kolom komentar, dan ajak teman-temanmu berbagi semangat menulis!
Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa klik like dan share ya! Dunia menunggu imajinasimu berkembang!
Jum'at Legi 22 Agustus 2025
Akaha Taufan Aminudin
Sisir Gemilang Kampung Baru Literasi SIKAB Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR
Referensi:
Materi diskusi "Cara Mudah Membangun Dunia" oleh Jyhan Rashida dalam grup NULIS AJA DULU (2023)
Analisis contoh karya fantasi One Piece dan teori soft vs hard worldbuilding
Pengalaman penulis dan psikologi kreatif dalam dunia fiksi
"Cara Mudah Membangun Dunia."  Jyhan Rashida  juara kedua di 30HM NAD.
#SatuPenaJawaTimur