Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Buat yang Emosian...

23 Februari 2022   18:03 Diperbarui: 23 Februari 2022   18:43 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Oke, tulisan ini khusus untuk kamu yang emosian. yang penyabar dan kalem dan tenang bagai kolam di video-video Jepang, skip aja ya hehe..

Guys, barusan gue tuh emosi jiwa banget. Ada kesalahan dari anggota keluarga gue yang menurut gue itu fatal dilakuin.  Sekalipun alesannya becanda. Asli gue kesel banget sebenernya. Gue masih punya karakter yang gue pengen ubah secara perlahan itu ya emosi gue ini. Gue rada gampang emosian. Tapi kalo sama anak-anak, entah kenapa gue bisa sabar banget. Mungkin ini juga terpengaruh dengan karakter gue yang ENTJ dan koleris yang apa-apa terus terang, mau cepat dan menuntut keadilan, jadi rada-rada gampang emosi.

Singkat cerita, gue tentu harus mengklarifikasi kesalahan salah satu anggota keluarga itu dari beliau langsung. karena kesalahan yang gue denger ini dari salah seorang keluarga besar gue. Tapi emang dasar, gue udah emosi duluan yang gue rasakan. Akhirnya gue abis itu memutuskan untuk rebahan, cara yang dapat mengurangi rasa marah. Abis itu gue ambil dua spidol, merah dan biru, dan mulai mencoret-coret buku. Gue tulis semua uneg-uneg gue di situ. Sekaligus yang terpendam. Gue pengen nangis dan gue paksain untuk nangis. Karena emang biar stress dan kesel gue release dengan coretan dan air mata. Gue pernah denger kedua cara itu termasuk bisa digunakan untuk mengontrol emosi.

Abis itu, abis beberapa halaman buku gue full dengan coret-coretan yang gue tulis sambil nangis, terus gue gambar juga.. gak lama gue lumayang tenang. Abis itu gue paksain diri gue untuk tidur karena masih siang juga. Gue mau tidur karena tidur bisa meredakan emosi dan rasa lelah. Emang juga gue abis lumayan capek beberes rumah. Abis itu, alhamdulillah banget, sekitar 95% emosi gue menguap. Sambil doa di hati sebelum tidur supaya hati gue lapang, dan gue ngerasa lega banget. Walaupun sangat sulit untuk karakter seperti gue, tapi gue berhasil meredakan dan mengontrol emosi gue dengan cara release berupa doa, coret-coret, gambar dan tidur. Gue coba ngomong ke diri gue sendiri betapa nyeselnya gue saat gue cuma nurutin hawa nafsu aja buat marah-marah. Alhamdulillah, semua cara yang tadi gue sebutin berguna untuk gue. Gue juga takut kalo kebawa emosi kata-kata gue jadi menyakitkan lebih dari yang gue maksudkan untuk disampaikan ke keluarga gue ini.

Okedeh itu pengalaman gue. Beberapa cara lainnya yang gue tau bisa dengan menarik dan menahan napas selama 4 detik terus lepaskan napas sambil bayangin hal yang bikin stress atau kesel kalian dilepaskan dengan napas dan ada tulisannya. misalnya lagi kesel karena temen, bayangin ada kata-kata "kesel sama si xxx" keluar dari mulut kita saat membuang napas. Ada juga dengan wudhu, shalat (wah kalo ini luar biasa yang bisa nerapin) dan ada juga dengan makan. Hehe. Kalau kalian, bagaimana cara kalian mengatur dan mengontrol emosi kalian saat ingin meledak?

Semoga tulisan singkatku ini bermanfaat ya.. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun