Mohon tunggu...
Aisah Latif Mawarni
Aisah Latif Mawarni Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Saya Aisah Latif Mawarni, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Selamat Membaca Email : aisahlatifma.aksigk21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Irit atau Pelit? Gaya Hidup Frugal Living, Boleh Dicoba!

10 Juli 2022   15:47 Diperbarui: 13 Juli 2022   01:18 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frugal living merupakan konsep hidup untuk menahan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan (Ilustrasi: Pixabay via Pexels)

Krisis Ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih, membuat masyarakat menyadari mengenai pentingnya meminimalkan penggunaan rupiah, demi tetap bertahan hidup. Salah satu diantaranya dengan menerapkan Gaya Hidup "Frugal Living"

Pandemi Covid-19 ditambah perubahan iklim menjadi momentum yang tepat untuk mulai menerapkan "frugal living" dan khususnya pada generasi muda masa kini, dimana konsep ini memang sudah diterapkan di berbagai negara, juga oleh tokoh-tokoh pesohor dunia seperti Zuckerberg, Lady Gaga, Leonardo DiCaprio hingga Keanu Reeves.

Mereka yang bukanlah sosok yang kekurangan, melainkan keempatnya merupakan tokoh fantastis dengan kekayaan, namun mereka tetap mengelola, masa depan dengan baik melalui gaya hidup ini.

Gimana sih, konsep dari Frugal Living itu? Sederhananya, frugal living ini, berarti kita harus menahan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan. Frugal living ini menekankan pembelian atau keinginan memiliki sesuatu dengan cara yang lebih murah, jadi tiap-tiap pengeluaranya harus memiliki prinsip  "value for many"

Karena itu, frugal living sering dimaknai sebagai gaya hidup hemat atau irit terhadap pengeluaran, namun beberapa orang menilai ini sebagai gaya hidup "pelit". Tentu tak sedangkal itu, konsep ini adalah konsep dimana seseorang akan mengalokasikan dananya dengan kesadaran, pertimbangan, analisis untuk kepentingan kedepan atau menentukan skala prioritas.

Berbeda nih guys, sama yang namanya hidup Minimalis. Banyak yang masih mengasumsikan bahwa gaya hidup frugal living ini sama dengan hidup minimalis. Padahal ya, gambarnya gini, biasanya orang dengan gaya frugal akan memanfaatkan diskon, kupon, atau lainnya untuk bisa memperoleh apa yang mereka inginkan.

Tapi jangan salah, mereka juga tetap melihat kualitas barang yang dibelinya, bukan semata-mata karena diskon terus beli. Kacamata seperti itulah yang membuat orang menganggap bahwa gaya hidup ini terbilang boros, padahal dengan penuh pertimbangan tadi membuat kita jadi lebih hemat, ya nggak sih?

Sementara, minimalis adalah meminimalkan barang atau lebih sedikit barang, orang yang minimalist akan fokus pada satu barang yang memang dibutuhkan dan memiliki nilai.

Kalau orang minimalis punya satu sepatu sesuai kegunaanya, sedangkan orang dengan gaya hidup frugal bisa saja punya beberapa sepatu dengan kegunaan yang sama, namun dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal dengan sepatu si minimalis tadi, dengan kualitas yang baik pula.

Berbeda sekali dengan "hidup pelit" pastinya akan memilih membeli barang  dengan harga murah yang akhirnya akan timbul pembelian kedua, ketiga dst yang kalau ditimbang-timbang lebih boros.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun