Kabar baiknya, perubahan bisa dimulai dari rumah. Bagi peran lebih adil antara ayah dan ibu.
Sisihkan waktu khusus bersama anak setiap hari meski singkat. Dukung teman atau saudara laki-laki, agar tidak malu terlibat dalam urusan rumah dan pengasuhan.
Di level yang lebih luas, dorong kantor dan komunitas untuk lebih ramah keluarga. Misalnya lewat cuti ayah yang lebih panjang atau jam kerja yang fleksibel.
Semua orang butuh ayah yang hadir. Bukan sekadar pemberi nafkah. Jangan sampai momen penting terlewat hanya karena kita terjebak pola pikir lama.
Selama ayah dipaksa hanya menjadi mesin pencari uang, keluarga akan kehilangan sesuatu yang paling mahal. Yaitu kehadiran dan kehangatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI