Padahal anak juga butuh pelukan. Obrolan ringan, dan waktu main bareng.
Kenapa peran ayah sering dipersempit? Apa dampaknya buat anak dan keluarga? Apa langkah realistis supaya ayah lebih hadir?
-
Banyak orang percaya tugas paling utama ayah adalah membawa pulang uang.
Dari kecil, telinga kita sudah akrab dengan nasihat seperti, “Kalau sudah besar, jadi kepala keluarga yang bisa menafkahi.”
Pelan-pelan, nilai diri ayah seolah hanya diukur dari gaji.
Padahal jadi ayah jauh lebih luas daripada urusan dompet. Anak butuh kedekatan, perhatian. Juga rutinitas sederhana yang dilakukan bareng.
Karena jam kerja yang panjang. Atau keyakinan bahwa memberi uang sudah cukup. Maka hubungan ayah dengan anak dan pasangan sering jadi renggang.
Pikiran yang muncul: “Yang penting aku sudah kerja keras. Mereka pasti bahagia.”
Tapi benarkah begitu?
Tekanan lingkungan ikut memperparah. Saat ada ayah yang ingin lebih banyak di rumah, misalnya nemenin belajar, masak, atau ngurus cucian.