Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang Tragedi C-47 Skytrain di Langit Bekasi

17 September 2025   05:00 Diperbarui: 12 September 2025   23:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serdadu Inggris menyaksikan bumi hangus Bekasi dari kejauhan. (iwm.org.uk via Historia.id)

Akibatnya, warga sipil ikut jadi korban. Het dagblad tahun 1945 menuliskan sekitar 60 rumah warga Tionghoa terbakar. Ratusan orang kehilangan tempat tinggal (tirto.id).

Bahkan 20 orang Tionghoa ditawan. Rumah yang lolos dari api tetap saja dijarah oleh penduduk lain. Konflik militer melebar menjadi kekacauan sosial.

Meski begitu, perlawanan rakyat tidak padam. Laskar Hizbullah di bawah K.H. Noer Ali bangkit melawan. Mereka dibantu TKR Laut dan para jawara silat (UPI).

Pertempuran meletus di Sasak Kapuk. Senjata mereka kebanyakan bambu runcing. Berhadapan dengan pasukan Inggris yang membawa tank. Jelas kalah persenjataan, tapi tekadnya besar.

Perburuan terhadap Banteng Hitam terus berlangsung. Menurut Het dagblad tahun 1947, enam anggota laskar ditangkap. Dan dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan awak Dakota.

Puluhan anggota lain tewas saat dikejar pasukan Inggris. Menjelang akhir November, Bekasi kosong. Awal Desember 1945, kondisinya masih sama.

Tindakan Christison banyak dianggap brutal. Algemeen Indisch dagblad pada 1956 menulis kecaman keras. Bahkan ada yang menyamakannya dengan genosida Nazi.

Christison tetap bersikukuh, menyebut pembakaran sebagai kebutuhan operasionalnya sendiri (Peter Dennis, Troubled Days of Peace).

Louis Mountbatten, atasannya, sangat cemas dan tidak menganggap perkara ini remeh. Semua ini mengingatkan betapa revolusi saat itu juga dipenuhi kekejaman.

***

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun