Orang sering berandai-andai tentang sejarah. Salah satu anggapan sering muncul. Anggapan itu tentang masa penjajahan.
Ada yang punya sebuah pemikiran. Mereka pikir Indonesia dijajah oleh Inggris. Pasti sekarang sudah lebih maju.
Pikiran ini lahir dari kekecewaan. Mereka melihat kondisi negara sekarang. Kondisi negara memang masih carut-marut.
Belanda sering jadi kambing hitam utama. Inggris dianggap membawa warisan lebih baik. Namun apakah hipotesis ini benar?
Menjadikan penjajah ukuran kemajuan itu keliru. Semua bentuk kolonialisme bersifat merusak. Tujuannya bukan untuk membangun bangsa.
Tujuan utamanya adalah mengeruk keuntungan. Keuntungan itu demi negara induknya. Oleh karena itu membandingkan penjajah keliru.Keduanya datang mengambil hak bangsa lain. Mereka juga mengambil kedaulatan kita.
Walau demikian, warisan penjajah tidak sama. Mungkin di sinilah letak perbedaannya. Analisis sejarah melihat dampak berbeda.
Ada perbedaan model kolonialisme Inggris. Warisan sistem Inggris dinilai berbeda. Contohnya adalah administrasi dan hukum. Juga sistem pemerintahan yang ada.
Hal ini berbeda dari Belanda. Belanda hanya fokus pada eksploitasi. Fokusnya adalah eksploitasi agraris (Kompas, 2025).
Sistem Inggris dibangun untuk efisiensi. Fondasinya bisa diadaptasi negara baru. Ini adalah analisis sisa sistem.
Bukti di lapangan menunjukkan sebuah fakta. Tidak semua jajahan Inggris maju. Kita bisa lihat banyak contohnya. Contoh itu ada di dunia.