Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

PHK Microsoft Akibat AI, Sebuah Taktik Bisnis atau Ancaman Nyata?

9 September 2025   07:00 Diperbarui: 28 Agustus 2025   15:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan yang terkena PHK. (Freepik/gntfreepik via Kompas.com)

Beberapa bulan terakhir, Microsoft menggelar PHK besar-besaran. Jumlahnya ribuan.

Bukan sekadar heboh di berita, gelombang ini juga memantik kecemasan tentang peran kecerdasan buatan yang dikhawatirkan makin menggusur pekerjaan manusia.

Banyak orang buru-buru menunjuk AI sebagai penyebab utama. Nyatanya, ceritanya lebih rumit.

Ini bukan aksi efisiensi biasa. Ini bagian dari langkah strategi yang lebih luas. Pemicunya ganda: investasi AI yang sangat agresif dan tekanan finansial di divisi cloud.

Pada Mei dan Juli 2025, Microsoft melepas sekitar 15.000 karyawan. Kabar awalnya muncul di Seattle Times dan Reuters, lalu menyebar ke seluruh dunia.

Yang membuatnya terasa ganjil, keputusan ini diambil saat keuangan perusahaan justru prima.

Pendapatan kuartal pertama 2025 sekitar $70 miliar, dengan laba bersih hampir $26 miliar (Business Money).

Artinya, PHK ini bukan reaksi panik terhadap krisis, melainkan langkah yang memang direncanakan.

Ada dua pendorong utama restrukturisasi. Pertama, investasi AI yang masif.

Satya Nadella menyebut AI kini menulis 20 sampai 30 persen kode di berbagai produk Microsoft. Kevin Scott memperkirakan porsi itu bisa menanjak hingga 95 persen pada 2030 (The Register).

Kedua, margin operasional Azure yang menyusut. Pendapatan Azure masih naik, tetapi marginnya turun dari 72 persen menjadi 69 persen karena biaya ekspansi yang membengkak (SiliconANGLE).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun