Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Kesakralan Mubeng Beteng dari Gempuran Gawai

8 September 2025   13:00 Diperbarui: 26 Agustus 2025   18:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, fenomena ini cermin zaman kita. Sebuah gambaran nyata adaptasi tradisi kuno. Tradisi itu terus bernegosiasi dengan modernitas.

Mubeng Beteng hidup di dalam dua dunia. Ada dunia spiritual yang sifatnya sakral. Lalu ada dunia digital yang serba cepat.

Tantangannya bukan melarang antusiasme baru ini. Tantangannya adalah bagaimana cara merangkulnya.

Mengajak mereka yang datang karena penasaran. Agar mau menyelami makna lebih dalam.

Mengubah status dari sekadar ikut-ikutan. Agar menjadi benar-benar paham. Dari hanya seorang penonton. Menjadi pelaku spiritual sejati.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun