Laporan mereka menunjukkan fakta yang jelas. Puntung rokok menempati peringkat pertama sampah (Ocean Conservancy, 2023).
Ia menjadi sampah paling banyak ditemukan. Sampah itu ada di pesisir dunia. Jumlahnya kalahkan botol plastik dan sedotan. Juga lebih banyak dari kantong kresek.
Padahal sampah itu lebih banyak disorot. Ini jelas bukan lagi masalah kecil. Ini adalah krisis polusi global nyata. Krisis ini terjadi diam-diam di depan kita.
Di dalam air puntung rokok terpecah. Paparan sinar matahari mempercepat proses itu.
Ia tidak hilang tapi menjadi serpihan. Serpihan plastik super kecil dan berbahaya. Namanya adalah mikroplastik (National Oceanic and Atmospheric Administration).
Ukurannya sangat kecil dan mudah tertelan. Banyak hewan laut bisa memakannya langsung.
Misalnya plankton, ikan kecil, dan kerang. Racun puntung masuk ke tubuh mereka. Racun itu lalu berpindah lewat makanan.
Ini adalah sebuah risiko yang nyata (National Center for Biotechnology Information, 2011).
Ikan besar memakan ikan kecil tercemar. Burung laut memakan ikan besar itu. Bukan tidak mungkin racunnya berakhir disini. Racun itu bisa ada di piring kita.
Masalah ini menuntut solusi lebih serius. Bukan sekadar imbauan membuang sampah.
Perlu ada tekanan pada industri tembakau. Mereka harus didorong untuk terus berinovasi. Mereka harus ciptakan filter ramah lingkungan. Filter yang benar-benar mudah untuk terurai.