Pernah nggak sih kamu lagi fokus ngerjain sesuatu. Tiba-tiba ponsel berdering? Nama atasan muncul di layar. Dan jantung langsung berdegup kencang.
Belum tahu apa isi pembicaraannya. Tapi tubuh kamu sudah bereaksi. Tangan dingin. Otak mendadak blank. Bahkan kadang rasanya mual.
Padahal setelah diangkat. Isinya cuma, "Eh, file itu kamu kirim ke email yang mana ya?". Atau "Besok meeting bawa kopi enggak, ya?"
Lucu? Mungkin. Tapi juga bikin frustrasi.
Reaksi semacam itu bukan cuma kamu yang mengalami. Banyak pekerja. Terutama di era kerja hybrid dan digital kayak sekarang.Â
Ngerasa cemas tiap kali dengar dering telepon dari bos. Bukan karena takut dimarahi. Tapi karena ada ketegangan tak kasat mata. Yang muncul dari interupsi mendadak seperti itu.
Masalahnya karena kelihatan receh. Banyak yang akhirnya ngerasa ini bukan isu penting. Padahal dari sisi psikologis dan produktivitas, ini bisa berdampak serius.
-
Panggilan telepon dari atasan sering kali datang tiba-tiba. Tanpa konteks. Dan di waktu yang nggak tepat.
Buat sebagian orang. Ini sekadar interupsi kecil. Tapi buat yang lain. Ini bisa memicu stres tingkat tinggi.
Tubuh merespons dengan cepat. Seolah ada ancaman besar. Padahal belum tentu.