Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dering Telepon Bos Bikin Jantung Deg-degan? Ini Masalah Serius yang Sering Diabaikan

22 Agustus 2025   05:00 Diperbarui: 21 Agustus 2025   17:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi telepon(Hassan OUAJBIR via Kompas.com)

Komunikasi di tempat kerja bukan cuma soal menyampaikan informasi. Tapi juga soal membangun rasa aman. Saling percaya. Dan menghormati waktu. Serta ruang mental satu sama lain.

Panggilan telepon mendadak dari atasan memang kelihatannya sepele. Tapi kalau terus dibiarkan tanpa refleksi.

Dampaknya bisa menjalar ke mana-mana. Dari kecemasan. Turunnya produktivitas. Sampai munculnya budaya kerja yang penuh tekanan.

Sebagai pimpinan, kamu mungkin merasa punya hak untuk menghubungi tim kapan saja. Tapi kepemimpinan yang bijak bukan tentang kebebasan mutlak.

Melainkan tentang tahu kapan harus memberi jeda. Sementara buat kamu yang berada di posisi karyawan. Penting juga untuk mengenali batasanmu. Dan belajar menyuarakan kebutuhan secara sehat.

Komunikasi yang waras itu bukan utopia. Tapi perlu usaha dari dua arah. Dari yang bicara. Dan dari yang mendengar. Dan semuanya bisa dimulai dari satu kalimat sederhana: "Saya telepon sebentar, ya. Mau bahas hal penting."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun