Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sains Membuktikan Tak Ada Hubungan Antara Golongan Darah dan Karakter

8 Agustus 2025   11:00 Diperbarui: 4 Agustus 2025   13:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi golongan darah. (via Kompas.com)

Pseudosains ini bisa menciptakan stereotipe salah. Seperti anggapan orang bergolongan darah B. Mereka dianggap tidak dapat dipercaya sekali. Atau golongan darah O terlalu dominan (Hello Sehat). 

Stereotipe ini bisa sangat membatasi seseorang. Juga bisa merusak hubungan interpersonal kita. Pasangan bisa merasa tidak cocok nantinya. Hanya karena perbedaan golongan darah mereka (IDN Times NTB).

Lalu, mengapa kepercayaan ini begitu populer? Alasan utamanya bersifat sangat psikologis. Manusia cenderung menyukai penjelasan yang sederhana. Terutama untuk hal kompleks seperti kepribadian (Fhandy Pandey). 

Selain itu, deskripsi kepribadiannya cenderung samar. Deskripsi itu juga bersifat sangat umum. Ini membuat banyak orang merasa sangat cocok. Fenomena ini disebut sebagai Efek Barnum. Ini fenomena psikologis (Hello Sehat; Jurnal Universitas Pahlawan, 2023).

Pada akhirnya, seseorang harus dinilai karakternya. Bukan dinilai dari label tidak ilmiah. Sebab setiap kepribadian itu sangat unik (E-Journals Unmul, 2019). 

Peningkatan kesadaran akan fakta ini penting. Hal itu untuk menghindari adanya diskriminasi. Juga untuk menghargai setiap individu kita. 

Hargai mereka apa adanya dengan tulus. Bukan berdasarkan mitos tidak terbukti (Tempo.co; Jurnal Universitas Pahlawan, 2023).

***

Referensi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun