Daripada fokus untuk menekan perasaan. Sebaiknya Anda alihkan energi Anda. Gunakan untuk mengelola diri sendiri. Serta untuk mengelola berbagai ekspektasi.Â
Gunakanlah fase PDKT sebagai kesempatan. Sebuah kesempatan eksplorasi diri sendiri. Juga kesempatan eksplorasi orang lain.Â
Tanyakan beberapa hal pada diri Anda. Apa yang sebenarnya sedang saya cari? Apa yang saya cari dalam hubungan?Â
Nilai-nilai apa yang penting bagiku? Apakah ada kecocokan yang mendasar? Kecocokan mendasar antara saya dan dia? Komunikasi yang terbuka itu sangat penting. Komunikasi yang jujur juga sangat penting.Â
Keduanya adalah kunci yang paling utama. Anda harus sampaikan niat dengan jelas. Baik niat menjalin hubungan yang serius. Maupun niat untuk hanya ingin berteman.Â
Kejujuran ini nanti akan sangat membantu. Membantu mencegah adanya sebuah kesalahpahaman. Juga akan mengurangi potensi timbulnya konflik. Potensi konflik di masa kemudian hari.Â
Kegagalan PDKT bisa terjadi. Bukan karena perasaan "baper" atau "geer".Â
Seringkali karena ada ketidakcocokan nilai. Atau karena kurangnya komunikasi yang efektif.Â
Bisa juga karena minimnya sebuah usaha. Usaha yang datang dari salah satu pihak.
Ada sebuah pertanyaan yang lebih mendasar. Pertanyaan ini penting untuk kita renungkan.Â
Bagaimana kita bisa menjalani masa PDKT? Menjalaninya dengan cara yang lebih bijak?Â