Melainkan Anda harus belajar sesuatu. Belajar untuk mengendalikan semua ekspektasi. Anda juga jangan pernah terburu-buru. Jangan terburu-buru dalam membuat asumsi.
Banyak orang di masyarakat memiliki anggapan. Mereka beranggapan PDKT harus punya tujuan. Sebuah tujuan akhir yang sangat jelas.Â
Contohnya adalah untuk bisa berpacaran. Atau bahkan untuk menuju ke pernikahan.Â
Anggapan seperti ini justru salah. Anggapan ini justru bisa menjadi beban. Menjadi beban bagi kedua belah pihak.Â
Tidak semua proses pendekatan itu sama. Tidak semuanya harus berakhir dengan komitmen. Apalagi sebuah komitmen secepat itu.Â
Suatu hubungan yang baik butuh waktu. Hubungan itu butuh waktu untuk bertumbuh. Memaksakan tujuan di awal tidaklah baik.Â
Hal tersebut dapat memberikan banyak tekanan. Orang yang sedang didekati merasa tertekan. Mereka juga akan merasa tidak nyaman.Â
Oleh karena itu kita harus lebih bijak. Kita harus memandang PDKT secara berbeda.Â
Pandanglah sebagai proses eksplorasi diri. Sebuah eksplorasi tanpa adanya beban target.Â
Biarkan hubungan itu berkembang dengan sendirinya. Biarkan berkembang secara alami saja (Liputan6.com, 2024).
Ada pula sebuah anggapan lain. Anggapan bahwa PDKT mengisi waktu luang.Â