Memiliki rumah adalah cita-cita banyak orang. Impian ini seringkali terasa sulit digapai.Â
Seakan, rumah hanya jadi khayalan. Bukan sebuah kenyataan.Â
Padahal, rumah adalah kebutuhan dasar. Sama pentingnya dengan makanan atau pakaian. Ini adalah hak setiap warga negara.
Perjuangan Memiliki Rumah
Data menunjukkan masalah jutaan rumah di Indonesia. Pada 2023, ada 9,9 juta rumah dibutuhkan (Industri Properti, 2023).Â
Ini adalah angka backlog perumahan. Angka ini menunjukkan kesenjangan besar. Banyak keluarga belum punya rumah sendiri. Masalah rumah tak layak huni juga besar. Ada 26,9 juta unit rumah kategori ini (Radar Seluma, 2024).Â
Ini menunjukkan tantangan besar bagi bangsa. Pemerintah perlu campur tangan secara aktif. Tanpa itu, masalah ini jadi bom waktu sosial.
Salah satu upaya pemerintah adalah program Tapera. Program ini membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).Â
Tujuannya agar mereka bisa punya rumah. Apalagi, harga tanah dan rumah terus naik.Â
Kenaikan ini terjadi di banyak daerah. Biaya hidup lain juga tidak murah.Â
Pendidikan anak dan transportasi butuh dana besar. Jadi, Tapera dianggap solusi penting. Ini membuat proses punya rumah lebih terjangkau.
Ada kisah sukses dari para peserta. Sayyid Hasan, pekerja swasta, adalah contohnya. Ia dan istri punya rumah pertama berkat Tapera (Tirto.id, 2024).Â