Pemerintah merencanakan SMK 4 tahun untuk persiapan kerja di luar negeri, tapi apakah ini solusi nyata?
Pernah nggak kepikiran gimana rasanya jadi lulusan SMK yang mau kerja di luar negeri? Kalau mau kerja di luar, mereka butuh lebih dari sekadar keterampilan yang diajarkan di sekolah.Â
Nah, pemerintah Indonesia sekarang mau coba program baru. Mereka berencana bikin SMK jadi empat tahun, supaya siswa bisa lebih siap kerja di luar negeri.Â
Tapi, apakah program ini benar-benar solusi? Atau malah bakal jadi beban buat mereka tanpa hasil yang jelas?
Ambisi Kerja di Mancanegara
Bekerja di luar negeri sekarang sudah nggak aneh lagi. Banyak lulusan SMK yang ingin kerja di luar. Teknologi dan industri semakin berkembang, jadi peluangnya semakin besar.Â
Tapi, banyak yang merasa kurang siap. Mereka kurang punya keterampilan bahasa asing atau pengalaman kerja.
Makanya, pemerintah Indonesia mau menambah waktu belajar di SMK jadi empat tahun. Tujuannya supaya siswa lebih siap, terutama buat kerja di luar negeri.Â
Tahun terakhir, yang biasanya buat ujian, akan fokus ke magang dan pelatihan. Jadi, siswa bisa lebih siap bersaing di pasar kerja internasional.Â
Program ini diumumkan pada 24 Maret 2025. Program serupa sudah mulai dijalankan di beberapa SMK sejak 2021, seperti di Bojonegoro dan SMK Negeri 4 Jakarta.
Efektivitas vs Biaya
Setiap kebijakan baru pasti ada pro dan kontranya. Salah satu manfaatnya, siswa bisa punya lebih banyak waktu untuk magang dan belajar.Â