Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

-------------------- Meaning it!,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siapakah Aku, Hanya Derita yang Yatim - Ternikmati dalam Hayat

21 Februari 2024   08:15 Diperbarui: 21 Februari 2024   08:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah sistem arus dan jaringan syaraf otak?
Senyawa kimia yang membuatmu khusuk tafakur?
Sel-sel darahkah, yang berganti siang dan malam?

Tuhan di sini tak kutemu mihrab
Kecuali sujud hamba hanya sebentuk pengabdian bagi kehidupan yang engkau ciptakan bagi bumi diri ini

Sebuah landasan fondatif secara alami
Dari alam-Mu.

Kucari engkau dimana pun
Engkau selalu ada. -
Meski jelas dapat aku lihat wujud-Mu
Dalam eksistensi ayat-ayat-Mu

Tapi, engkau tak suatu yang misal pun
Dalam zahir wujud pada mata tubuhku
Sedang mata batinku - hanyalah rasa
Dan pandangan yang buta yang meraba.

Dalam gelap aku mengukur langkah
Dalam waktu usia terkubur dalam penuan.
Bertongkat bak nabi Musa;
Hanya sebilah pena.

B. Lampung, 21 Febuari 2024.
Ahmad W. Al-faiz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun